PERANCANGAN TAMAN BUDAYA ADAT TABI DI KOTA JAYAPURA

Authors

  • Indar Karamman Universitas
  • M. Y. Noorwahyu Budhiowati UNIVERSITAS NEGERI MANADO
  • Freike E. Kawatu UNIVERSITAS NEGERI MANADO
  • Billy M. H. Kilis UNIVERSITAS NEGERI MANADO

DOI:

https://doi.org/10.53682/dsa.v5i1.12025

Keywords:

Taman, Budaya, Adat Tabi, Jayapura, Regionalisme

Abstract

Papua sangat dikenal dengan kekayaan dan keberagaman adat dan budayanya. Dari 7 wilayah adat, Kota Jayapura termasuk dalam salah satu kota di wilayah adat Tabi yang mana pemerintah dan masyarakat sering membuat kegiatan kesenian dan kebudayaan. Banyak kegiatan maupun festival-festival seni dan budaya diselenggarakan setiap tahunnya. Bahkan terdapat festival yang sudah menjadi acara tetap setiap tahunnya. Banyak sanggar-sanggar seni mengisi acara tersebut dengan tarian-tarian tradisional maupun modern, juga pameran-pameran kesenian tradisional yang diperlihatkan pada beberapa festival membuktikan masyarakat di Kota Jayapura masih menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya mereka. Kota Jayapura sendiri sebelumnya memiliki taman budaya namun penataan yang kurang baik dan kurang menarik membuat taman budaya ini sudah jarang dikunjungi oleh masyarakat maupun wisatawan. Bahkan sudah tidak difungsikan sebagaimana mestinya, juga sudah tidak terawat dan tidak terjaga dengan baik. Sehingga diperlukan wadah untuk kembali memperkenalkan, melestarikan, dan mengembangkan kesenian dan budaya Papua, khususnya Adat Tabi melalui pameran, pelatihan, konvensi, pagelaran, dan kegiatan seni massal lainnya. Perancangan Taman Budaya Adat Tabi di Kota Jayapura menggunakan pendekatan Arsitektur Regionalisme sebagai identitas daerah di masa sekarang menjadi solusi dalam perancangan ini. Arsitektur Regionalisme sebagai identitas daerah dapat merespon perencanaan dan perancangan ini untuk memperkenalkan ciri khas daerah Adat Tabi khusunya di Kota Jayapura.

References

Erari, C. L. (2022, Juli 22). Festival Budaya Nusantara 2022. Retrieved from Tribun Papua: https://papua.tribunnews.com/

JPatading. (2022, Juli 27). Dituntut Ganti Rugi Lahan, Taman Budaya Waena Tertutup untuk Segala Aktivitas. Retrieved from Fokus Papua: https://fokuspapua.com/

Santoso A., R. T. (2022, Maret). TINJAUANPUSAT KEBUDAYAANDANPENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME BAGI PERTIMBANGAN PERENCANAAN. Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 5(1), pp. 74-77.

Senasaputro, B. (2018, Maret). Kajian Arsitektur Regionalisme; Sebagai Wacana Menuju Arsitektur Tanggap Lingkungan Berkelanjutan. Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual, 10(2), pp. 77-78.

Deda, S. S. (2014). Masyarakat Hukum Adat dan Hak Ulayat di Provinsi Papua Barat Sebagai Orang Asli Papua Ditinjau Dari Sisi Adat dan Budaya: Sebuah Kajian Etnografi Kekinian. Jurnal Administrasi Publik, 15.

Prof. Dr. I Wayan Rai S., M. (2021). Penciptaan Karya Seni Berbasis Kearifan Lokal Papua. Mimika Baru: Aseni.

Penulis. (2015, 10 22). Indonesiana Platform Kebudayaan. Retrieved from https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Senasaputro, B. (2018, Maret). Kajian Arsitektur Regionalisme; Sebagai Wacana Menuju Arsitektur Tanggap Lingkungan Berkelanjutan. Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual, 10(2), pp. 77-78.

Downloads

Published

2025-07-10

How to Cite

Karamman, I., Budhiowati, M. Y. N. ., E. Kawatu , F. ., & M. H. Kilis, B. . (2025). PERANCANGAN TAMAN BUDAYA ADAT TABI DI KOTA JAYAPURA. Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs), 5(1), 65–84. https://doi.org/10.53682/dsa.v5i1.12025