PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG DAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN POMAKO KOTA TIMIKA
DOI:
https://doi.org/10.53682/dsa.v5i1.10427Abstract
Kota Timika diketahui dengan kota dolar yang di mana memiki banyak perantauan yang datang untuk mencari pekerjaan, dengan aktivitas keluar masuk orang - orang yang biasanya menggunakan angkutan laut dan juga keluar masuk kontainer barang karena Kota Timika menjadi salah satu trayek tol laut maka di perlukan sebuah pelabuhan yang memiliki fasilitas yang dapat menaungi aktivitas penggunaan pelabuhan serta aman dan nyaman, lain dari itu juga diperlukan bangunan yang dapat mempresentasikan ciri khas dari daerah tersebut sehingga orang – orang dapat sedikit mengenal tentang Kota Timika ketika datang ke Kota ini. Pelabuhan Pomako yang sebelumnya menjadi prasarana untuk menunjang aktivitas keluar masuk orang serta barang dari Kota Timika dengan kondisi sekarang yang tidak dapat lagi menunjang aktivitas penumpang kapal laut serta aktivitas pembongkaran dan pemuatan kontainer, yang disebabkan terminal penumpang yang sudah tidak beroperasi dan juga area kontainer yang tidak teratur. Perancangan Terminal Penumpang dan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Pomako Kota Timika menggunakan pendekatan Arsitektur Regionalisme Sebagai Identitas Daerah diangkat untuk menjadi solusi bagi permasalahan untuk perancangan ini. Pendekatan Arsitektur Regionalime Sebagai Identitas Daerah dapat merespon perencanaan dan perancangan ini untuk mengekspos ciri khas daerah Kota Timika, dengan demikian perancangan terminal ini dapat menaungi aktivitas pengguna terminal penumpang dan terminal peti kemas.
References
Redaksi FP, “Arus Balik Penumpang Tiga Kapal Pelni di Pelabuhan Pomako Timika Hanya 1.700 Orang,” FajarPapua.com. Accessed: Nov. 01, 2024. [Online]. Available: https://fajarpapua.com/2023/02/01/arus-balik-penumpang-tiga-kapal-pelni-di-pelabuhan-pomako-timika-hanya-1-700-orang/
B. B. Senasaputro, “Kajian arsitektur regionalisme; Sebagai wacana menuju arsitektur tanggap lingkungan berkelanjutan,” Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual, vol. 10, no. 2, pp. 73–84, 2017.
M. I. Hidayatun, J. Prijotomo, and M. Rachmawati, “Regionaliaty and Regionalism in Architectural Veiws,” Journal of Basic and Applied Scientific Research (JBASR), vol. 2, no. 7, p. 7147, 2012.
Redaksi Salam Papua, “Berikut Sejumlah Suku Di Papua Lengkap Dengan Keunikannya,” salampapua.com. Accessed: Nov. 01, 2024. [Online]. Available: https://salampapua.com/2024/07/berikut-sejumlah-suku-di-papua-lengkap-dengan-keunikannya.html
Wahana Visi Indonesia, “Mengenal 3 Upacara Adat Suku Asmat di Papua,” Wahanavisi.org. Accessed: Nov. 01, 2024. [Online]. Available: https://wahanavisi.org/id/media-materi/cerita/mengenal-3-upacara-adat-suku-asmat-di-papua
Sisca Ainun Nissa, “Menapaki Jejak Arsitektur Regionalisme,” kursussipil.id.
Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2011 - 2031. 2011.
admin, “What is Building Envelope?,” atticsandmore.com. Accessed: Nov. 01, 2024. [Online]. Available: https://atticsandmore.com/building-envelope/
M. Y. N. Budhyowati, “Kajian Konstruksi Atap Bangunan Hemat Energi,” Jurnal Teknik Sipil Terapan, vol. 4, no. 2, pp. 45–57, 2022.
R. Bahari and C. Anam, “Pemanfaatan Potongan Aluminium Composite Panel (ACP) Sebagai Work Station,” in Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur, 2019, pp. 355–359.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
